Sabtu, 16 April 2011

UNTUKMU WANITA SHALIHAH

Wanita shalihah adalah sebaik-baik perhiasan dunia, mengalahkan tumpukan Emas, intan dan permata serta perhiasan dunia apapun. hanya wanita shalihlah yang mampu melahirkan generasi rabbani yang selalu siap memikul risalah Islamiyah menuju puncak kejayaan...subhanallah

Shalihah atau tidaknya seorang wanita bergantung ketaatannya pada aturan-aturan Allah. Aturan-aturan tersebut berlaku universal, bukan saja bagi wanita yang sudah menikah, tapi juga bagi remaja putri. mulialah wanita shalihah. Di dunia, ia akan menjadi cahaya bagi keluarganya dan berperan melahirkan generasi dambaan. Jika ia wafat, Allah akan menjadikannya bidadari di surga. Kemuliaan wanita shalihah digambarkan Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam dalam sabdanya, “Dunia ini adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita shalihah”.(HR.Muslim).

Wanita shalihah sangat memperhatikan kualitas kata-katanya. Tidak ada dalam sejarahnya seorang wanita shalihah centil, suka jingkrak-jingkrak, dan menjerit-jerit saat mendapatkan kesenangan. Ia akan sangat menjaga setiap tutur katanya agar bernilai bagaikan untaian intan yang penuh makna dan bermutu tinggi. Dia sadar betul bahwa kemuliaannya bersumber dari kemampuannya menjaga diri

Seperti indahnya pelangi yang menghiasi sore hari, begitulah mungkin perumpamaan wanita sebagai penghias dunia ini. Dan bahkan lebih penting dan berarti lagi dari hanya sekedar perhiasan. Kita mungkin tidak bisa membayangkan bagaimana jadinya dunia ini tanpa adanya wanita..??????

Sungguh tak terbayangkan bagaimana indahnya hidup bersama istri shalihah. Istri yang sejuk dipandang mata, menentramkan hati dan jiwa. Istri yang pandai membahagiakan hati suaminya. Ia tahu apa yang harus ia lakukan sebagai seorang istri terhadap suaminya, sebagai seorang ibu terhadap anak-anaknya, sebagaimana ia dahulu menjadi anak yang berbakti kepada orang tuanya. Kata-katanya santun penuh hikmah. Jika ia senang, tampak dari raut wajahnya yang berseri-seri bak bidadari. Jika marah, ia berusaha menahannya agar tidak diketahui suaminya. Ia selalu meminta maaf meskipun bukan ia yang bersalah. Dan ia selalu memaafkan kesalahan orang lain sebelum mereka memintanya. Itulah ciri wanita shalihah...subhanallah

Sungguh tak berlebihan ketika Rasulullah Shalallahualaihi wassalam menyebut wanita shalihah sebagai perhiasan terindah yang ada di dunia. Ya, bahkan ia lebih dari itu. Wanita shalihah adalah tulang punggung bangkitnya generasi baru Islam yang akan memimpin dunia. Berapa banyak para ulama dan mujahid yang terlahir dari rahim seorang wanita shalihah. Tanpa belaian dan kasih sayang wanita shalihah, sangat sulit dibayangkan mereka semua bisa menjadi seperti itu.

Sungguh mengagumkan kehidupan yang dilalui wanita shalihah. Ketika masih kecil, ia menjadi anak yang berbakti kepada orang tua. Ketika beranjak dewasa ia menjadi remaja yang pandai menjaga kehormatan dirinya. Ia tidak terbawa arus pergaulan yang dapat merusak akhlaknya. Ketika menikah ia menjadi istri yang tulus dan setia dengan suaminya. Ia tidak pernah mengkhianatimya, baik ketika pergi maupun berada di dalam rumahnya. Setelah dikaruniai anak, ia menjadi seorang ibu yang bijaksana dalam mendidik anak-anaknya. Ia paham bagaimana harus bersikap semestinya. Ia juga mengerti bagaimana menjaga hak dan kewajibannya, baik terhadap Tuhannya maupun sesama manusia.

Namun meskipun demikian, ia tetaplah manusia. Kadangkala benar, kadang pula salah. Ia juga masih memiliki hati nurani dan air mata, sehingga tak jarang hatinya menangis karena terluka. Ia juga membutuhkan seseorang yang sanggup membimbingnya menuju jalan-Nya. Ia juga ingin berbagi cerita tentang kisah hidupnya, baik dalam mengurus anak maupun mengelola keuangan rumah tangga. Ia juga butuh teman yang selalu berada di sisinya dan mengusap air mata di pipinya di kala ia bersedih.

Sungguh wanita shalihah adalah manusia luar biasa yang pernah ada di dunia. Tak heran jika Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam bersabda, “Surga berada di bawah telapak kaki ibu”. Dalam hadits lain ketika ditanya tentang orang yang berhak dilayani beliau bersabda, “Ibumu”, beliau mengulainya sebanyak tiga kali, baru setelah itu beliau melanjutkan, “Ayahmu”. Bahkan dalam Al-Quran, Allah mengabadikan keagungan wanita dengan sebuah surat bernama An-Nisa (wanita-wanita). Tak hanya itu, bahkan nama salah seorang wanita shalihah pun diabadikan menjadi nama surat, Maryam. Allahu Akbar, Walillahil Hamd. Itulah balasan bagi wanita shalihah.


Mungkin dunia ini takkan berwarna tanpa hadirnya wanita. Bahkan kenikmatan surga terasa tak lengkap tanpa ditemani wanita. Jika tidak, mengapa Nabi Adam harus ditemani oleh Siti Hawa? Memang wanita bukan segalanya, namun hampir seluruh manusia telahir dari rahim seorang wanita. Maka beruntunglah bagi wanita shalihah. Wanita yang mengerti kemuliaan dirinya.

Pada prinsipnya, wanita shalihah adalah wanita yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Rambu-rambu kemuliaannya bukan dari aneka aksesoris yang ia gunakan. Justru ia selalu menjaga kecantikan dirinya agar tidak menjadi fitnah bagi orang lain. Kecantikan satu saat bisa jadi anugerah yang bernilai. Tapi jika tidak hati-hati, kecantikan bisa jadi sumber masalah yang akan menyulitkan pemiliknya sendiri.

Saat mendapat keterbatasan fisik pada dirinya , wanita shalihah tidak akan pernah merasa kecewa dan sakit hati. Ia yakin bahwa kekecewaan adalah bagian dari sikap kufur nikmat. Dia tidak akan merasa minder dengan keterbatasannya. Pribadinya begitu indah sehingga make upapa pun yang dipakainya akan memancarkan cahaya kemuliaan. Bahkan, kalaupun ia “polos” tanpa make up sedikit pun, kecantikan jiwanya akan tetap terpancar dan menyejukkan hati orang-orang di sekitarnya.

Peran wanita shalihah sangat besar dalam keluarga, bahkan negara. Kita pernah mendengar bahwa di belakang seorang pemimpin yang sukses ada seorang wanita yang sangat hebat. Jika wanita shalihah ada di belakang para lelaki di dunia ini, maka berapa banyak kesuksesan yang akan diraih.

Beruntunglah bagi setiap lelaki yang memiliki istri shalehah, sebab ia bisa membantu memelihara akidah dan ibadah suaminya. Rasulullah bersabda, ”Barangsiapa diberi istri yang shalehah, sesungguhnya ia telah diberi pertolongan (untuk) meraih separuh agamanya. Kemudian hendaklah ia bertakwa kepada Allah dalam memelihara separuh lainnya.” (HR Thabrani dan Hakim).

(I & A)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar